AcademicGuruNewsTenaga KependidikanTenaga Pendidikan

Guru SMP, MTs, dan SMA di Kecamatan Lumbang, Bersinergi dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Lumbang – Menjadi guru merupakan profesi yang sangat mulia, sebab tidak hanya sekadar mengajar, melainkan mendidik dan mentransfer nilai-nilai kebaikan. Lebih jelasnya tugas guru tertuang dalam Undang-Undang nomor 14 tahun 2005, yaitu guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidik di era kurikulum merdeka, SMAN 1 Lumbang melaksanakan kegiatan In House Training (IHT) dengan tajuk “Peningkatan Mutu dan Profesionalisme Pendidik di Era Merdeka Belajar” (19/01). Hadir sebagai narasumber pertama Dr. Eko Redjo Sunaryanto S.Pd,. M.Pd. yang merupakan kepala berprestasi dari SMAN 1 Sidoarjo. Pemateri kedua Dr. Rukin, S.Pd., SH., M.M. Rektor ITPS Surabaya. Dalam acara ini hadir pula Ibu Jamilah, S.Pd., M.Pd. pengawas Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Pasuruan, Ketua Komite, tokoh masyarakat, tokoh agama dan sebagai peserta adalah guru dari SMPN 1 Lumbang, SMPN 2 Lumbang, MTs. Darul Ulum Banyu Putih dan SMAN 1 Lumbang.

Pada kesempatan ini, Teguh Santoso, S.Pd., M.M. selaku kepala SMAN 1 Lumbang memberikan sambutan yang berisi ucapan terima kasih kepada pengawas pembina, pemateri dan peserta yang telah hadir dalam acara tersebut. “Semoga semua penyampaian materi yang diberikan nara sumber memberikan manfaat bagi pribadi guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran anak-anak ke depannya,” harap Kepala Sekolah yang baru bertugas Desember 2022 lalu. Kemudian sambutan sekaligus pembukaan acara yang disampaikan oleh pengawas pembina SMA, Ibu Jamilah, S.Pd., M.Pd. Beliau memberikan pesan positif dan mengingatkan kembali tugas guru untuk selalu belajar memalui platform merdeka mengajar.

Bapak Eko sebagai pemateri pertama memberikan paparan terkait kurikulum merdeka. Mulai dari landasan hukum, pelaksanaan kurikulum merdeka, dan filosofi pembelajaran. Pada bagian filosofi pembelajaran, kurikulum merdeka diuraikan menjadi empat bagian, antara lain berpusat pada peserta didik, pembelajaran sepanjang hanyat, profil pelajar pancasila, dan yang terakhir “mengalami pengetahuan”.

“Mengalami pengetahuan artinya jangan sampai anak hanya sekadar tahu seperti dulu, tapi tidak mengalami sendiri konsep. Sehingga di kurikulum merdeka dibuatlah projek penguatan profil pelajar pancasila. Dimana anak langsung tahu dengan situasi sosial budaya yang ada di sekitar sekolah,” jelasnya.

Pada kesempatan ini pula Bapak Eko menjelaskan konsep sukses. Sukses baginya tidak hanya sekadar melanjutkan ke perguruan tinggi, melainkan sukses berarti memiliki kemampuan mandiri dan mampu berkontribusi pada masyarakat. Bagaimana dengan orang dengan pendidikan tidak tinggi namun berhasil atau sukses? Memang tidak salah, namun kemungkinan kecil hal itu terjadi. Sebab pendidikan yang cukup memperbesar peluang untuk sukses, karena pendidikan merupakan salah satu jalan memotong mata rantai kemiskinan.

Dalam sesi ke dua, Bapak Rukin membawa amplop yang berisi sejumlah pertanyaan yang tujuannya untuk dijawab oleh peserta. Pertanyaan tersebut berkutat pada elemen-elemen yang berhubungan dengan pembelajaran beserta hal pendukungnya. Mulai dari refleksi pembelajaran, perwujudan keharmonisan, model pembelajaran, kegiatan literasi, serta peran serta masyaraakat dalam penyelenggaraan pendidikan.

Para peserta nampak antusias berdiskusi terkait pertanyaan-pertanyaan tersebut, dengan menyampaikan kondisi yang sesuai keadaan sekolah masing-masing. Tidak kalah, peserta dari sekolah lain memberikan umpan balik atau masukan sesuai dengan pengalaman yang ada di sekolahnya.

Pada kurikulum merdeka kita harus menyiapkan SDM yang unggul sesuai dengan bidangnya. Jangan sampai guru mata pelajaran tertentu mengajar mata pelajaran yang bukan keahliannya. Selain itu, Bapak Rukin juga menyampaikan bahwa guru bukan hanya sebagai murabbi yang melakukan transfer keilmuan, tapi juga sebagai mudarris yang mentransfer keimanan.

Di akhir acara, Bapak Rukin membagikan mushaf ke masing-masing sekolah sebagai cendera mata.

Semoga mushaf tersebut memberikan manfaat. Acara diakhiri dengan foto bersama , terihat wajah berseri dan penuh semangat dari seluruh peserta. Sebab banyak ilmu yang telah didapatkan sekaligus bersilaturahmi dengan guru-guru SMP, MTs, dan SMA di wilayah Kecamatan Lumbang. Semoga pengetahuan yang telah didapatkan pada kegiatan ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan.-(halimatus)